Beranda | Artikel
Kapan Saja Disyariatkan Membaca Ayat Kursi? – Syaikh Abdullah al-Mayuf #NasehatUlama
5 hari lalu

https://youtu.be/k2xRtnqKq7s

Tentang Ayat Kursi ini, terdapat dalil-dalil dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan syariat pembacaan ayat ini pada waktu-waktu tertentu.

Kapan saja Ayat Kursi dibaca?

[PERTAMA]
Setiap selesai salat. Berdasarkan hadis Abu Umamah: “Barang siapa membaca Ayat Kursi setiap selesai salat maka tidak ada yang menghalanginya untuk masuk surga, kecuali kematian.” (HR. An-Nasai)

Ayat Kursi juga dibaca kapan?

[KEDUA]
Sebelum tidur. Berdasarkan hadis Abu Hurairah. Ketika beliau menjaga kurma sedekah, lalu datanglah orang yang mencuri kurma. Hingga (saat ditangkap) pada kali ketiga, dia meminta Abu Hurairah agar melepasnya, ia berkata, “Aku akan ajarkan kepadamu ucapan yang dengannya Allah memberimu manfaat…Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu maka bacalah Ayat Kursi, karena akan ada penjaga dari Allah untukmu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” (HR. Bukhari) Ternyata yang mengucapkan ini tadi adalah setan. Hadis ini disebutkan Imam al-Bukhari secara mu’allaq.

(KETIGA)
Ayat Kursi juga dibaca bersama dengan zikir-zikir pagi dan petang. Berdasarkan hadis Ubay tentang hal ini, selain dari hadis yang disebutkan di sini.

====

وَهَذِهِ الْايَةُ وَرَدَتْ فِيهَا أَدِلَّةٌ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَدُلُّ عَلَى مَشْرُوعِيَّةِ قِرَاءَتِهَا فِي أَوْقَاتٍ

فَتُقْرَأ مَتَى؟

أَدْبَارُ الصَّلَوَاتِ حَدِيثُ أَبِي أُمَامَةَ مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلَّا الْمَوْتُ

وَتُقْرَأُ أَيْضًا؟

عِنْدَ النَّوْمِ حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ لَمَّا كَانَ يَحْرِصُ التَّمْرَ جَاءَهُ الَّذِي يَحْثُو مِنَ التَّمْرِ إِلَى أَنْ قَالَ فِي الْمَرَّةِ الثَّالِثَةِ وَطَلَبَ مِنْهُ أَنْ يَتْرُكَهُ وَقَالَ لَهُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ فَإِنَّهُ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنْ اللَّهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ وَالَّذِي قَالَ هَذَا الْكَلَامَ الشَّيْطَانُ وَالْحَدِيثُ عَلَّقَهُ البُخَارِيُّ

وَأَيْضًا تُقْرَأُ فِي أَذْكَارِ الصَّبَاحِ وَالْمَسَاءِ لِحَدِيثِ أُبَيْ الْوَارِدِ فِي هَذَا غَيْرِ الحَدِيثِ المَذْكُورِ عِنْدَنَا هُنَا


Artikel asli: https://nasehat.net/kapan-saja-disyariatkan-membaca-ayat-kursi-syaikh-abdullah-al-mayuf-nasehatulama/